Lukisan Hidup

Another story made by niskala (Indonesian word)

Guruku selalu bilang, kalau lukisan selalu punya aliran tersendiri. Ada surealisme, naturalis, sampai abstrak. Abstrak yang selalu tak terdefinisi, tak berbentuk, atau niskala. Suatu hari, ketika aku menghadiri acara pernikahan kerabat bersama teman-temanku, kami menemukan sesuatu. Bukan hal tabu lagi, jika wanita berkumpul, maka akan ada hal yang selalu diamatinya. Mulai dari atas sampai bawah.

Acara pernikahannya dilaksanakan disebuah lapangan yang kemudian disulap bak aula gedung mewah. Semua kalangan diundang disini. Tidak heran mungkin melihat kaum kelas ringgi bersolek dengan repotnya. Namun, jika kalian kenemukan orang (katakanlah dari keluarga sederhana) yang berdandan tanpa melihat ke proporsionalan tubuhnya, bagaimana? Apa masih enak dipandang mata? Mulai dari keseluruhan, dari jauh sudah terlihat ketidak cocokan warna dan ornamen yang mereka gunakan. Aku mengerti, mungkin karena ini acara keriaan, maka mereka memutuskan memakai baju yang menurutku ramai. Hal yang salah, adalah sudah ramai, tapi mereka masih menghiasinya dengan berbagai macam aksesoris hingga perhiasan yang berderet.

Belum lagi, make up mereka. Satu poin yang sangat mencuri perhatian kami terletak pada alisnya. Mungkin alis tokoh kartun Sinchan lebih baik dari ini. Ibu ini, mencukur habis rambut alisnya, lalu sepertinya menggambar sendiri kembali alisnya. Menggunakan pensil alis biasa. Entah kenapa, mungkin karena tidak mengerti pengaplikasiannya, ia hanya membububkan satu garis disetiap bagian alisnya. Satu garis melengkung menyerupai logo sepatu ternama yang terbalik. Mungkin sekarang, bukan hanya lukisan yang memiliki aliran ataupun tema. Tapi make up juga. Dan tema make up terbaru era globalisasi ini adalah, niskala.

Komentar

Postingan populer dari blog ini

Review Novel William Karya Risa Saraswati

T text.

Thing You Can't Hold It on